Monday, March 30, 2015

keunikan tempat makan

oke kali ini saya akan membicarakan tentang tempat makan yang cukup menarik untuk dikunjungi.banyak sekali tempat makan yang ada, tetapi kalau kita perhatikan rata-rata tempat makan semua sama. mulai dari menu, desain tempat, rasa, dan harga.pasti kita bosan kalau makan ditempat yang itu-itu saja, nah dibawah ini saya akan memberi tahu tempat-tempat makan yang cukup unik

1. warung kombi

atau bisa disebut caffe kombi warung ini kalau menurut saya sangat unik, dari nama dan tempatnya saja kita sudah bisa memikirkan betapa uniknya tempat ini. sebenranya warung kombi ini ada banyak, dan setiap warung kombi menjual makanan yang berbeda-beda mulai dari nasi goreng, kebab, burger, prasmanan, dan lain-lain.

2.rumah kongkow
 berikutnya ada rumah kongkow, disini kita bisa merasakan makan bersama teman-teman seperti makan dirumah karna tempat makan ini didesain seperti rumah disini kita bisa duduk diayunan bersama teman atau juga bisa duduk didalam yang berinterior seperti dirumah

3.warung tempo dulu

dari namanya kita sudah tau kalau tempat ini bersuasana jadaul diwarung ini kita bisa menemukan jajanan atau makanan jadul

4.caffe strawberry

seperti namanya tempat ini dihiasi dengan berbagai benda seperti strawberry dan berwarna merah jambu, tempat ini sangat unik disini kita bisa main game seperti ular tangga, monopoly, kartu, dan lain-lain sambil menunggu pesanan kita, dan disini juga nama makananya dibuat unik

Tuesday, March 17, 2015

Psikologi Kreativitas dan Kekerabatan


Kreativitas = kebutuhan akan perwujudan diri.
Pada dasarnya setiap orang dilahirkan di dunia dengan memiliki potensi kreatif. Kreativitas dpt diidentifikasi dan dipupuk melalui pendidikan yang tepat.
kreativitas diperoleh dari pengetahuan atau pengalaman hidup. Pengetahuan yang selama ini diperoleh

DEFINISI OPERASIONAL KREATIVITAS
“Kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan originalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkayam memperinci) suatu gagasan”. (Munandar 2009).
Kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada. Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran kreatif (kadang disebut dengan pikiran divergen) biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan. Sebagai alternatif, konsepsi sehari-hari dari kreativitas adalah tindakan membuat sesuatu yang baru (http://id.wikipedia.org/wiki/Kreativitas).
Clark
berdasarkan hasil berbagai penelitian tentang spesialisasi belahan otak,mengemukakan : “Kretivitas merupakan ekspresi tertinggi keterbakatan dan sifatnya terintegrasikan, yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia yaitu : berfikir, merasa, menginderakan dan intuisi (basic function of thingking, feelings, sensing and intuiting)” (Jung 1961, Clark 1986).
TEORI KREATIVITAS
Teori yang melandasi pengembangan kreativitas dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
1.Teori Psikoanalisis
2.Teori Humanistik
3.Teori Cziksentmihalyi
1. Teori Psikoanalisis
Pribadi kretif dipandang sebagai seorang yang pernah mengalami traumatis, yang dihadapi dengan memunculkan gagasan-gagasan yang disadari dan tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma.
Teori ini terdiri dari:
 
a. Teori Freud
Freud menjelaskan proses kretif dari mekanisme pertahanan (defence mechanism). Freud percaya bahwa meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama kreativitas karena kebutuhan seksual tidak dapat dipenuhi, maka terjadi sublimasi dan merupakan awal imajinasi.

b.Teori Ernest Kris
Ernest Kris (1900-1957) menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi seiring memunculkan tindakan kreatif.
Orang yang kreatif menurut teori ini adalah mereka yang paling mampu “memanggil” bahan dari alam pikiran tidak sadar.
Seorang yang kreatif tidak mengalami hambatan untuk bisa “seperti anak” dalam pemikirannya. Mereka dapat  mempertahankan  “sikap bermain” mengenai masala-masalah serius dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka mampu malihat masalah-masalah dengan cara yang segar dan inovatif, mereka melakukan regresi demi bertahannya ego (Regression in The Survive of The Ego)

c. Teori Carl Jung 
Carl Jung (1875-1967) percaya bahwa alam ketidaksadaran (ketidaksadaran kolektif) memainkan peranan yang amat penting dalam pemunculan kreativitas tingkat tinggi. Dari ketidaksadaran kolektif ini timbil penemuan, teori, seni dan karya-karya baru lainnya.

2. Teori Humanistik
Teori Humanistik melikat kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi.
Teori Humanistik meliputi:
 
a. Teori Maslow
Abraham Maslow (1908-1970) berpendapat manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan.
Kebutuhan tersebut adalah:
1.Kebutuhan fisik/biologis
2.Kebutuhan akan rasa aman
3.Kebutuhan akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan cinta
4.Kebutuhan akan penghagaan dan harga diri
5.Kebutuhan aktualisasi / perwujudan diri
Kebutuhan-kebutuhan tersebut mempunyai urutan hierarki. Keempat Kebutuhan pertama disebut kebutuhan “deficiency”. Kedua Kebutuhan berikutnya (aktualisasi diri dan estetik atau transendentasi) disebut kebutuhan “being”. Proses perwujudan diri erat kaitannya dengan kreativitas. Bila  bebas dari neurosis, orang yang mewujudkan dirinya mampu memusatkan dirinya pada yang hakiki. Mereka mencapai “peak experience” saat mendapat kilasan ilham (flash of insight)

 
b. Teori Rogers
Carl Rogers (1902-1987) tiga kondisi internal dari pribadi yang kreatif, yaitu:
1.Keterbukaan terhadap pengalaman
2.Kemampuan untuk menilai situasi patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation)
3.Kemampuan untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan konsep-konsep.
 
3.Teori Cziksentmihalyi
Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah Predisposisi genetis (genetic predispotition). Contoh seorang yang system sensorisnya peka terhadap warna lebih mudah menjadi pelukis, peka terhadap nada lebih mudah menjadi pemusik.
 - Minat pada usia dini pada ranah tertentu
Minat menyebabkan seseorang terlibat secara mendalam terhadap ranah tertentu, sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.
- Akses terhadap suatu bidang
Adanya sarana dan prasarana serta adanya pembina/mentor dalam bidang yang diminati   sangat membantu pengembangan bakat.