Angga Julfikar
11514200
3PA19
Pendahuluan
Ketika seorang individu bekerja pada suatu
organisasi, instansi ataupun perusahaan maka hasil kerja yang ia selesaikan
akan mempengaruhi terhadap tingkat produktivitas organisasi. oleh karena itu,
pandangan dan juga perasaan individu terhadap pekerjaannya harus tetap terjaga
pada sisi positif dari pekerjannya dengan kata lain individu tersebut harus
memiliki dan menjaga kepuasan kerjanya agar produktivitasnya dapat terus
ditingkatkan.
Teori
Malayu S.P. Hasibuan (2006:202) kepuasan kerja
adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini
dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan
kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi antara keduanya.
Kepuasan kerja juga tergantung pada hasil intrinsik,
ekstrinsik, dan persepsi pemegang kerja pada pekerjaannya, sehingga kepuasan
kerja adalah tingkat di mana seseorang merasa positif atau negatif
tentang berbagai segi dari pekerjaan, tempat kerja, dan hubungan dengan
teman kerja (Gibson Ivanicevic Donely, 1985:464-465).
Contoh Kasus
Seorang karyawan di salah satu bank yang sangat rajin dan telaten dalam bekerja, dia tidak pernah terlambat, selalu mematuhi aturan, dan melakukan pekerjaannya dengan baik. Dia juga mempunyai hubungan yang baik dengan teman kerjanya dan merasa nyaman di tempat ia bekerja. Karna dia puas dengan pekerjaannya, teman kerja, dan tempat kerjanya jadi mempengaruhi kinerja dia saat bekerja.
Analisis
Dari kasus tersebut bahwa kepuasan kerja sangat mempengaruhi kinerjanya dalam berkerja, hubungan dengan teman kerja, tanggung jawab dengan pekerjaannya, dan cekatan dalam bekerja.
Daftar Pustaka