Angga Julfikar
11514200
3PA19
KEKUASAAN
Kekuasaan adalah perilaku seorang individu yang dapat mempengeruhi individu lain dan individulain melaksanakan perintah tersebut, untuk mempengaruhi orang lain harus mempunyai kemampuan untuk memperintah dan mempengaruhi
Kekuasaan dapat dipengaruhi dari beberapa unsur:
- rasa takut
- rasa cinta
- kepercayaan
- pemujaan
Ada 5 bentuk kekuasaan
- kekuasaan ganjaran adalah suatu kekuasan yang diadasarkan atas pemberian harapan, pujian, penghargan atau pendapatan bagi terpenuhinya permintaan seseorang pemimpin terhadap bawahannya
- kekuasaan paksaan adalah suatu kekuasaan yang didasarkan atas rasa takut, seorang pengikut merasa bahwa kegagalan memenuhi permintaan seorang pemimpin dapat menyebabkan dijatuhkannya sesuatu bentuk hukuman
- kekuasaan legal adalah suatu kekuasaan yang diperoleh secara sah karena posisi seseorang dalam kelompok atau hirarhi keorganisasian
- kekuasaan keahlian adalah kekuasasan yang didasarkan atas ketrampilan khusus, keahlian atau pengetahuan yang dimiliki oleh pemimpin dimana para pengikutnya menganggap bahwa orang itu mempunyai keahlian yang relevan dan yakin keahliannya itu melebihi keahlian mereka sendiri
- kekuasaan acuan adalah suatu kekuasaan yang diasarkan atas daya tarik seseorang, seorang pemimpin dikagumi oleh pra pengikutnya karena memiliki suatu ciri khas, bentuk kekuasaan ini secara populer dinamakan kharisma. Pemimpin yang memiliki daya kharisma yang tinggi dapat meningkatkan semangat dan menarik pengikutnya untuk melakukan sesuatu, pemimpin yang demikian tidak hanya diterima secara mutlak namun diikuti sepenuhnya
LEADERSHIP
Leadership adalah perilaku diri seseorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok untuk menuju tujuan bersama, kepemimpinan dibentuk diawal pembentukan struktur organisasi
Gaya-gaya kepemimpinan:
- otokratis gaya kepemimpinan ini ditandai dengan adanya petunjuk yang sangat banyak berasal dari pemimpin dan tidak ada satupun peran anak buah dalam perencanaan dan sekaligus mengambil keputusan
- demokratis gaya kepemimpinan ini adalah suatu kemampuan dalam mempengaruhi orang lain agar dapat bersedia untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dengan berbagai cara atau dapat dilakukan ditentukan bersama antara bawahan dan pimpinan
- delegatif gaya kepemimpinan ini memiliki ciri-ciri yaitu pemimpin akan jarang dalam memberikan arahan, pembuat keputusan disertakan kepada bawahan, dan anggota oraganisasi tersebut diharapkan bisa menyelesaikan segala permasalahannya sendiri
- birokratis gaya kepemimpinan ini dilukiskan dengan pernyataan “Memimpin berdasarkan adanya peraturan”. Perilaku memimpin yang ditandai dengan adanya keketatan pelaksanaan suatu prosedur yang telah berlaku untuk pemimpin dan anak buahnya
- Laissez Faire gaya ini akan mendorong kemampuan anggota dalam mengambil inisiatif. Kurang interaksi dan kontrol yang telah dilakukan oleh pemimpin, sehingga gaya tersebut hanya dapat berjalan jika bawahan mampu memperlihatkan tingkat kompetensi dan keyakinan dalam mengejar tujuan dan sasaran yangcukup tinggi
- otoriter adalah gaya pemimpin yang telah memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang ingin diambil dari dirinya sendiri dengan secara penuh
- karismatis gaya kepemimpinan karismatis ini ialah mampu menarik orang. Mereka akan terpesona dengan cara berbicaranya yang akan membangkitkan semangat
MOTIVASI
Motivasi adalah suatu dorongan dari diri sendiri atau orang lain untuk mencapi tujuan bisa berupa perkataan, pemberian, perasaan, dll.
Teori dan konsep motivasi adalah pembahasan yang akan di jelaskan secara sangat mendetail pada artikel dibawah ini, yang mana didalam artikel motivasi ini akan dibahas mengenai pengertian/arti motivasi, jenis motivasi kerja, faktor motivasi kerja, proses motivasi kerja menurut para pakar/ahli. Semoga pembahasan ini bisa menjadi bahan referensi tugas anda.
Didalam teori Maslow seperti yang dikutip oleh Hasibuan (2006:152) yang menyatakan bahwa Maslow’s Need Hierarcy Theory atau Teori Hierarki Kebutuhan adalah mengikuti teori jamak yakni seseorang berperilaku dan bekerja karena adanya dorongan untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan.
Didalam teori Maslow seperti yang dikutip oleh Hasibuan (2006:152) yang menyatakan bahwa Maslow’s Need Hierarcy Theory atau Teori Hierarki Kebutuhan adalah mengikuti teori jamak yakni seseorang berperilaku dan bekerja karena adanya dorongan untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan.
Maslow berpendapat, kebutuhan yang diinginkan seseorang itu berjenjang. Artinya, jika kebutuhan yang pertama telah terpenuhi, kebutuhan tingkat kedua akan muncul menjadi yang utama. Selanjutnya jika kebutuhan tingkat kedua telah terpenuhi, muncul kebutuhan tingkat ketiga dan seterusnya sampai tingkat kebutuhan yang kelima.
GAYA KEPEMIMPINAN MENURUT TOKOH:
1.Soekarno
Soekarno memimpin dengan tegas dan sangat berbakat sekali memimpin terbukti dengan soekarno mampu memberikan semangat supaya dengan kemampuan kepemimpinanannya rakyat indonesia bisa mengusir penjajah, dia juga sangat berwibawa sampai-sampai banyak wanita yang tergila-gila dengannya
Ir. Soekarno adalah pemimpin yang kharismatik, memiliki semangat pantang menyerah dan rela berkorban demi persatuan dan kesatuan serta kemerdekaan bangsanya. Namun berdasarkan perjalanan sejarah kepemimpinannya, ciri kepemimpinan yang demikian ternyata mengarah pada figur sentral dan kultus individu. Menjelang akhir kepemimpinannya terjadi tindakan politik yang sangat bertentangan dengan UUD 1945, yaitu mengangkat Ketua MPR (S) juga
2. Soeharto
Gaya Kepemimpinan Presiden Soeharto merupakan gabungan dari gaya kepemimpinan Proaktif-Ekstraktif dengan Adaptif-Antisipatif, yaitu gaya kepemimpinan yang mampu menangkap peluang dan melihat tantangan sebagai sesuatu yang berdampak positif serta mempunyal visi yang jauh ke depan dan sadar akan perlunya langkah-langkah penyesuaian.
3. Susilo Bambang Yudoyono
Pembawaan SBY, karena dibesarkan dalam lingkungan tentara dan ia juga berlatar belakang tentara karir, tampak agak formal. Kaum ibu tertarik kepada SBY karena ia santun dalam setiap penampilan dan apik pula berbusana. Penampilan semacam ini meningkatkan citra SBY di mata masyarakat.
4. Joko widodo
Soal kemandirian dan keberanian mengambil keputusan juga tidak harus direpresentasikan oleh pemimpin yang gemar pidato dan bicara soal kemandirian. Apa yang dilakukan oleh Jokowi dari berbagai kebijakannya di atas bisa menunjukkan bagaimana soal independensi ditunjukkan, komitmen dan konsistensi dalam gaya kepemimpinannya yang tegas.