Saturday, November 19, 2016

JOB ENRICHMENT

Angga Julfikar
11514200
3PA19



      Pengertian
Kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap produktivitas organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Ketidakpuasan merupakan titik awal dari masalah-masalah yang muncul dalam organisasi seperti kemangkiran, konflik manager-pekerja dan perputaran karyawan. Dari sisi pekerja, ketidakpuasan dapat menyebabkan menurunnya motivasi, menurunnya moril kerja, dan menurunnya tampilan kerja baik.
Job enrichment adalah memperluas rancangan tugas untuk memberi arti lebih dan memberikan kepuasan kerja dengan cara melibatkan pekerja dengan pekerjaan perencanaan, penyelenggaraan organisasi dan pengawasan pekerjaan sehingga job enrichment bertujuan untuk menambah tanggung jawab dalam pengambilan keputusan, menambah hak otonomi dan wewenang merancang pekerjaan dan memperluas wawasan kerja.
Job enrichment dapat meningkatkan otonomi seseorang dalam mengatur pekerjaannya. Misalnya seorang petugas di dalam melakukan pekerjaannya sebelum diatur oleh suatu prosedur yang ketat, di mana dia tidak di berikan wewenang atau hak untuk memilih metode yang dia anggap paling efektif, untuk memilih bahan-bahan yang di butuhkan, atau untuk mengatur pekerjaannya. Perubahan ini akan memberikan tantangan yang lebih besar bagi dia dan diharapkan dapat meningkatkan kepuasan kerja dan produktifitasnya.

Contoh
                 Seorang manager di sebuah perusaan yang mengawasi bawahannya dan memegang tanggung jawab pada setiap bawahannya tersebut, sehingga manager tersebut harus memperhatikan kinerja para bawahannya untuk memajukan perusahaannya tersebut dan harus merencanakan kedepannya supaya kinerja bawahannya meningkat dengan mempertimbangkan keputusan secara keritis







daftar pustaka
Robbins, Stephen. P. (2006). Perilaku organisasi, edisi Bahasa Indonesia. Klaten: PT INT AN SEJATI.

Marihot, Manullanh M.M., M.Sc, Drs. 2004. Manajemen Personalia. Yogyakarta : Gajah Mada UniversityPress

Wijayanto, D. (2012). Psikologi manajemen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.

Monday, November 7, 2016

Psikologi manajemen

Angga Julfikar
11514200
3PA19

Hasil gambar untuk gunadarma

REINFORCEMENT
      Teori reinforcement Teori ini mempunyai dua aturan pokok, aturan pokok yang berhubungan dengan perolehan jawaban-jawaban yang benar dan aturan pokok lain yang berhubungan dengan penghilangan jawaban-jawaban yang salah. Pengukuran dapat terjadi positif (pemberian ganjaran untuk satu jawaban yang didinginkan ) atau negatif (menghilangkan satu rangsang aversif jika jawaban yang didinginkan telah diberikan), tetapi organisme harus membuat antara akasi atau tindakannya dengan sebab akibat.
       Positive reinforcement adalah proses pemberian stimulus (rangsangan) yang mengakibatkan terjadinya suatu perilaku atau menguatkan perilaku yang sudah ada. Bentuk-bentuk reinforcement positif dapat berupa hadiah (reward), perilaku (senyum,bertepuk tangan,dll).
        Contoh seorang salesman terpacu menjual barang dari perusahaannya karna bosnya memberi reward jika pemjualannya memenuhi target  yang telah ditentukan.

         Negative reinforcement bertujuan untuk menimbulkan atau meningkatkan perilaku tertentu  dengan cara menghilangkan sesuatu atau kondisi yang buruk.
    Contohnya seseorang yang phobia akan ular namun harus bekerja di toko hewan. Maka ia akan ditempatkan di bagian hewan unggas sehingga karyawan tersebut dapat bekerja dengan nyaman karena tidak perlu berinteraksi dengan ular.

HARAPAN
        Victor H. Vroom, dalam bukunya yang berjudul “Work And Motivation” mengetengahkan suatu teori yang disebutnya sebagai “ Teori Harapan”. Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya itu. Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan jalan tampaknya terbuka untuk memperolehnya, yang bersangkutan akan berupaya mendapatkannya.
     Contoh seorang karyawan biasa yang ingin naik jabatan, karyawan tersebut mempunyai dorongan untuk mendapatkan jabatannya tersebut sehingga dia mendapat sebuah harapan dari dirinya.

TUJUAN
    Locke mengusulkan model kognitif, yang dinamakan teori tujuan, yang mencoba menjelaskan hubungan-hubungan antara niat  dengan perilaku.
       Teori ini secara relatif lempang dan sederhana. Aturan dasarnya ialah penetapan dari tujuan-tujuan secara sadar. Menurut Locke, tujuan-tujuan yang cukup sulit, khusus dan yang pernyataannya jelas dan dapat diterima oleh tenaga kerja, akan menghasilkan unjuk-kerja yang lebih tinggi daripada tujuan-tujuan yang taksa, tidak khusus, dan yang mudah dicapai. Teori tujuan, sebagaimana dengan teori keadilan didasarkan pada intuitif yang solid. Penelitian-penelitian yang didasarkan pada teori ini menggambarkan kemanfaatannya bagi organisasi.
      Contoh seorang karyawan yang mempunyai tujuan mencari pengalaman dalam sebuah perusahaan maka karyawan tersebut telah mempunyai tujuan dalam bekerja dan kalau tujuannya selesai dia harus mempunyai tujuan lainnya.

TEORI KEBUTUHAN MASLOW
  Teori hierarki kebutuhan Maslow adalah teori yang diungkapkan oleh Abraham Maslow Ia beranggapan bahwa kebutuhan-kebutuhan di tingkat rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan-kebutuhan di tingkat lebih tinggi menjadi hal yang memotivasi
    Kebutuhan-kebutuhan ini sering disebut Maslow sebagai kebutuhan-kebutuhan dasar yang digambarkan sebagai sebuah hierarki atau tangga yang menggambarkan tingkat kebutuhan. Terdapat lima tingkat kebutuhan dasar, yaitu : kebutuhan fisiologis kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri Maslow memberi hipotesis bahwa setelah individu memuaskan kebutuhan pada tingkat paling bawah, individu akan memuaskan kebutuhan pada tingkat yang berikutnya. Jika pada tingkat tertinggi tetapi kebutuhan dasar tidak terpuaskan, maka individu dapat kembali pada tingkat kebutuhan yang sebelumnya. Menurut Maslow, pemuasan berbagai kebutuhan tersebut didorong oleh dua kekuatan yakni motivasi kekurangan (deficiency motivation) dan motivasi perkembangan (growth motivation). Motivasi kekurangan bertujuan untuk mengatasi masalah ketegangan manusia karena berbagai kekurangan yang ada.
     Contoh seorang pegawai kantor mecapai kebutuhan tertinggi dia harus memenuhi kebutuhan dari yang paling dasar dulu hingga ke yang paling tinggi.











Daftar Pustaka
G. Goble, Frank (1987). A. Supratiknya, ed. Mazhab Ketiga, Psikologi Humanistik Abraham Maslow
http://orbehavior.blogspot.co.id/2014/02/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
http://batozay-semuahaldalamkhidupan.blogspot.co.id/2012/09/teori-harapan.html
http://dms-ayunk.blogspot.co.id/2010/01/motivasi-maslows-teori-tujuan.html