Sejarah
Psyche
Psyche adalah kata
dalam bahasa yunani yang bisa kita artikan sebagai jiwa .
Psyche atau "Psike" merupakan kata dasar dari psychelogy atau
psikologi. Jiwa itu seperti apa ?
Kita sering mendengar
orang sakit jiwa. Kita sering mendengar orang sakit "hati" (hati
identik dengan perasaan). Kita sering mendengar orang hilang
akalnya/pikirannya. Kita sering mendengar orang hilang kesadarannya.
Kata Psyche berasal
dari kisah mitologis mengenai putri Psyche dan dewa cinta Eros. Putri Psyche adalah seorang putri cantik yang
membuat Eros (dewa cinta) jatuh cinta padanya . Phrodite yang ditengah dilanda
kecemburuan itu lalu memerintahkan kepada putranya Eros untuk melepaskan panah
asmara kepada Psyche saat Psyche sedang tertidur, agar Psyche jatuh cinta
kepada siapa yang pertama dilihatnya saat terbangun dari tidur. Aphrodite
merencanakan agar Psyche saat terbangun dari tidurnya melihat sesuatu yang
buruk seperti dwarf, monyet atau apapun.
Namun, ketika Eros
mendatangi Psyche yang tengah tertidur untuk melepaskan panah asmara, justru
Eros yang sendiri yang jatuh cinta kepada Psyhe. Eros tidak mau mencelakai
Psyche . Eros jatuh cinta kepada Psyche.
Kemudian Eros kembali
pulang menemui ibunya Aprhodite. Eros menceritakan apa yang terjadi. Marahlah
Aphrodite lalu Aphrodite memantrai Psyche dengan duri duri yang mengelilingi
tubuh Psyche, duri-duri ini tak terlihat dengan mata telanjang. Aphrodite
mengancam kepada Eros akan membiarkan terus Psyche seperti itu selama Eros tidak
mau mengikuti perintah Aphrodite.
Pysche menjadi sosok
gadis dengan kecantikan luar biasa, namun berada dalam kesendirian. Apa yang
bisa dilakukan Eros untuk menyelamatkan Psyche yang sudah dimantrai Aphrodite.
Eros pun balik
menyerang Aphrodite, Eros mengancam tidak akan menebarkan panah asmara dimuka
bumi. Eros mengancam akan membiarkan kehidupan ini tanpa cinta. Eros benar
benar melakukannya. Kehidupan sekarang berubah tanpa cinta. Lantunan
syair-syair cinta tidak pernah dilantunkan lagi. Tidak ada manusia tertawa
karena cinta. Tidak ada manusia menangis karena cinta. Kuil-kuil Aphrodite pun
menjadi sepi. Tak ada lagi bayi yang dilahirkan. Bumi menjadi usang, renta dan
bodoh. Tak ada lagi warna-warni kehidupan.
Waktu terus bergulir, akhirnya
Aphrodite pun menyerah dan memanggil Eros.
Aphrodite berkata kepada Eros "Semestinya kamu melaksanakan apa yang seharusnya kamu kerjakan ( menebarkan panah cinta) . Apa yang kamu harapkan sebenenarnya?"
Aphrodite berkata kepada Eros "Semestinya kamu melaksanakan apa yang seharusnya kamu kerjakan ( menebarkan panah cinta) . Apa yang kamu harapkan sebenenarnya?"
"Gadis itu "
jawab Eros .
"Kau akan
mendapatkannya, tajamkanlah anak panahmu sekarang dan kembalilah menunaikan
tugasmu atau kita semua akan terus menerus melantunkan kegilaan melankolik
ini". Tegas Aprhodite.
Maka Erospun kembali
menunaikan tugasnya. Anak panah cinta bertebaran dimuka bumi ini, menancap
dihati pemuda-pemuda, menancap dihati gadis-gadis, menancap dihati
manusia-manusia. Duniapun menemukan warna kehidupannya lagi. Manusia kembaling
saling mencintai.
Tetapi tidak dengan Psyche, Psyche masih dilanda kesunyian kesendirian. Orang tua psyche gundah memperhatikan putrinya. Tidak ada satu priapun yang melamar putrinya. Orang tua Psyche pun menghampiri orakel (dukun / peramal yunani kuno), kemudian orakel orakel memberi tahu kepada orang tua Psyche, "Psyche bukan di-per-untuk-kan bagi manusia manusia yang bisa mati. Ia adalah pengantin bagi dia, yang hidup di pegunungan bahkan di puncak gunung dan menaklukan manusia dan dewa. Bawalah Psyche ke puncak gunung dan ucapkanlah selamat tinggal padanya.”
No comments:
Post a Comment