Wednesday, May 3, 2017

Psikopatologis berdasarkan Perkembangan Psikoseksual

A. Sigmund Freud sebagai Pendiri Psikoanalisis
Psikonanalisis dipelopori oleh Sigmund Freud (1856-1939). Sigmund Freud sendiri memandang psikopatologi sebagai masalah dalam perkembangan, yaitu terganggunya kepribadian individu pada saat melewati tahap-tahap psikoseksual. Bagi Freud, perkembangan kepribadian sebagai sesuatu yang kumulatif. Sehingga, gangguan pada masa awal perkembangan akan menjadi peristiwa traumatik yang berpengaruh sampai individu dewasa. Paradigma psikoanalisis bisa dikatakan paling populer dalam bidang psikopatologi dan terapi.
Sigmund Freud  yang dianggap sebagai bapak psikoanalisa membagi jiwa kedalam tiga bagian prinsipil, yaitu: id, ego,dan superego. Id hadir sejak kelahiran manusia yang menjadi bagian dari kepribadian yang membangun semua energi yang menggerakkan jiwa. Idmemiliki dua insting, yaitu Eros danThanatos. Eros adalah kekuatan integratif hidup yang disebut libido atau energi seksual yang bergerak di atas prinsip kesenangan (pleasure principle). Ketika memasuki usia enam bulan, bagian kedua kepribadian tumbuh dalam diri manusia yang disebut ego. Tugas utamanya adalah berhubungan dengan realitas melalui fungsi-fungsi perencanaan dan membuat keputusan. Jadi, ego bergerak di atas prinsip kenyataan (reality principle). Bagian ketiga dari kepribadian adalah superego yang membawa standar moral masyarakat. Superego berkembang melalui resolusi dari konflik oedipal yang secara umum hal ini ekuivalen dengan apa yang disebut sebagai nurani atau kata hati (conscience). Hal ini membuat Freud beranggapan bahwa Psikopatologis sendiri dapat dianalisis berdasarkan perkembangan psikoseksual seseorang. Karena manusia memiliki ketiga prinsipil yang saling berhubungan. Hanya saja ada manusia yang bisa melewati tahap perkembangan psikoseksual berdasarkan tiga prinsipil tersebut dan ada pula yang tidak.
B.  Arti Psikoanalisis
Menurut Freud, psikoanalisis mempunyai tiga arti. Pertama, istilah psikoanalisis dipakai untuk menunjukkan suatu metoda penelitian terhadap proses-proses psikis yang sebelumnya hampir tidak terjangkau oleh penelitian ilmiah. kedua, istilah ini menunjukan juga suatu teknik untuk menyembuhkan gangguan-gangguan jiwa yang dialami pasien neurosis. Ketiga, istilah yang sama juga dalam arti lebih luas lagi untuk menunjukkan seluruh pengetahuan psikologis yang diperoleh melalui metoda dan teknik tersebut.
C. Mengapa Psikoterapi dalam Psikoanlisis menganalisa Psikopatologis berdasarkan Perkembangan Psikoseksual ?
Teori psikoanalisa tentang kepribadian di jabarkan berdasarkan sudut pandang Sigmund Freud, Kesadaran yang dibedakan menjadi 2 yaitu kesadaran dan tidak kesadaran. Manusia sebagian di pengaruhi oleh pengalaman atau trauma masa lalu. Selain itu freud menggambarkan ketidaksadaran dan kesadaran ini bagaikan gunung es di tengah lautan, dengan bongkaran kecil yang tampak di atas permukaan laut sebagai kesadaran. Semua orang di dunia ini memiliki pengalaman dan masa lalu yang pernah di laluinya hanya saja ada beberapa moment yang membuatnya merasa takut dan menyimpan ke khawatiran yang berlebih sehingga dapat mengganggu pribadi manusia itu sendiri. di dalam masalah tersebut dapat disembuhkan dengan berbagai cara atau berbagai penanganan untuk membantunya keluar dari masa-masa sulit tersebut. Untuk mengetahui hal tersebut kita harus mengetahui tentang apa saja yang ada dalam pemikiran-pemikiran di dalam manusianya.
Struktur kepribadian manusia di bagi menjadi 3 yaitu id, ego, dan superego. Dalam sudut pandang psikoanalisa, gangguan akan mucul apabila individu melakakukan salah satu dari mekanisme pertahanan diri yang berlebihan akan menyebabkan perkembangan psikoseksual individu yang terganggu. Perkembangan psikoseksual menurut freud ada 5 yaitu oral, anal, phallic, laten dan genital.

Tujuan psikoterapi untuk mengurangi sinthom psikopatalogi dengan memberikan pikiran dan perasaan-perasaannya yang tertekan atau yang kita sering kenal dengan sebutan direpsesi dalam alam kesadarannya. Kemudian dalam hal ini peran terapis adalah untuk memberikan kemudahan kepada klien yang datang untuk menyelesaikan masalahnya untuk memantulkan perasaan-perasaannya yang tertekan serta setelah itu dapat menafsirkan dan menganalisanya.

No comments:

Post a Comment